Sabtu, 17 Mei 2014

Makalah Kekuasaan



BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi memiliki sifat untuk selalu melakukan penyesuaian agar dapat bertahan dan mencapai tujuannya. Hal ini berarti suatu organisasi harus mampu mengajak anggotanya untuk selalu bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi organisasi misalnya bersikap adaptif terhadap masalah di sekitar organisasi. Dalam sebuah organisasi cara yang bermanfaat ini dilaksanakan dengan pengendalian kekuasaan. Sedang definisi kekuasaan adalah the ability to get someone to do something you want done or the ability to make things happen in the way you want them to . Dengan kata lain, usaha yang dilakukan dikendalikan oleh sebuah kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin organisasi.
Garis kekuasaan kadang-kadang sangat tidak terlihat dalam organisasi, sehingga bawahan tidak sadar bahwa mereka sesungguhnya sedang digunakan untuk mengejar keinginan dan maksud orang lain. Apa yang menarik orang mencari kekuasaan? Kadang-kadang hal ini disebabkan orang ingin memanipulasi atau mengendalikan orang lain dalam organisasi. Atau, ada juga orang yang haus akan ketaatan dan kepatuhan dari orang lain untuk menuruti segala perintahnya. Atau memiliki hasrat besar untuk selalu dicap berjasa. Bagi sebagian orang, situasi kerja merupakan satu-satunya tempat dimana mereka dapat memperoleh dan menggunakan kekuasaan. Perebutan kekuasaan dan basis kekuatan muncul dalam lingkungan kerja bila orang-orang dan kelompok-kelompok berlomba untuk dapat mengendalikan perilaku orang dan kelompok lain.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).
Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
Robert Mac Iver mengatakan bahwa kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1.   Kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2.   Kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.



B.     Sumber Kekuasaan
Sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki para penguasa atau pemimpin, dalam masyarakat informal maupun formal adalah :
1.      Seseorang yang mempunyai harta benda (kekayaan) yang lebih banyak, sehingga mempunyai keleluasan untuk bergerak dan mempengaruhi pihak lain.
2.      Dengan status tertentu, seseorang dapat memberikan pengaruhnya atau memaksa pihak lain supaya melakukan sesuatu sesuai kehendaknya.
3.      Wewenang legal atas dasar peraturan-peraturan formal (hukum) yang dimiliki seseorang, dapat memberikan kekuasaan pada seseorang untuk mempengaruhi pihak lain sesuai dengan hak dan kewajibannya sesuai dengan ketetapan dalam peraturan.
4.      Kekuasaan dalam pula tumbuh dari adanya kepercayaan khalayak, seperti tradisi, kesucian, dan adat istiadat.
5.      Kekuasaan yang tumbuh dari kharisma atau wibawa seseorang.
6.      Kekuasaan yang didasarkan pada pedelegasian wewenang.
7.       Kekuasaan yang tumbuh dari pendidikan, keahlian, serta kemampuan.

Sumber kekuasaan ditinjau dari hubungan anggota (target) dan pemimpin (agent), yaitu :

Kekuasaan ganjaran
Target taat agar ia mendapat ganjaran yang diyakininya, dikuasai, atau dikendalikan oleh Agent.
Kekuasaan koersif (pemaksaan)
Target taat agar ia terhindar dari hukuman yang diyakininya diatur oleh Agent.
Kekuasaan resmi (legitimate)
Target taat karena ia yakin bahwa Agent mempunyai hak untuk membuat keputusan atau peraturan. Bahwa Target mempunyai kewajiban untuk taat.
Kekuasaan keahlian (expert)
Target taat karena ia yakin atau percaya bahwa Agent mempunyai pengetahuan khusus tentang cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu.
Kekuasaan rujukan
Target taat karena ia memuja Agent atau mengidentifikasikan dirinya dengan Agent dan mengharapkan persetujuan Agent

C.    Jenis – Jenis Kekuasaan
1.      Monarki
Jenis kekuasaan ini berpusat kepada satu orang sebagai pemegang kekuasaan. Pemegang kekuasaan tersebut umumnya dikenal sebagai raja. Oleh karna itu, jenis pemerintahan ini biasanya berbentuk kerajaan. Dalam praktiknya raja memegang penuh kendali Negara. Namun demikian, biasanya jalanya pemerintahan dikendalikan oleh perdana mentri. Yang diawasi langsung o;eh parlemen, inggris, spanyol, jepang, belanda, dan norwegia merupakan segelintir Negara yang masih menerapkan system monarki dalam jalannya pemerintahan mereka. System monarki dapat dibagi menjadi dua :
Ø  Monarki Absolute
Monarki absolut berarti kepala Negara dan pemerintahan dipegang penuh oleh raja. Tidak ada sistim pemilihan perdana menteri dan juga tidak ada system partai politik dalam jalannya pemerintahaan. Salah satu Negara yang masih menjalankan system pemerintahan ini adalah Saudi Arabia.
Ø  Monarki konstitusional
Monarki ini terjadi ketika raja berbagi kekuasaan dengan perdana menteri, artinya raja bertindak sebagai kepala Negara dan perdana menteri bertindak sebagai kepala pemerintah.

2.      Aristokrasi
Bentuk aristrokarsi terbentuk ketika kendali pemerintahaan atau kekuasaan tidak hanya terpegang oleh satu orang, seperti raja atau ratu. Bentuk kekuasaan ini  mengabarkan bahwa kekuasaan dipegang oleh sekelompok orang yang berpengaruh baik itu dari segi kekayaan (bangsawan) maupun dari segi keilmuan. System ini merupakan kebalikan dari system monarki. Namun demikian, suatu teori mengambarkan bahwa system aristokrasi terjadi ketika terjadi revolusi bentuk pemerintahanmonarki menjadi aristokrassi.





3.      Demokrasi
Pada jenis kekuasaan ini, rakyat memegang kendali penuh atas jalannya roda pemerintahan. Pemerintahan akan berjalan ketika jika memang rakyat berkehendak. Sebaliknya, rakyat bisa menghentikan jalanya pemerintahaan jika memang rakyat tidak puas terhadap kinerja pemerintahan.
Menurut bentuknya, sistsem demokrasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
Ø  Demokrasi langsung
Demokrasi langsung memberikan kebebasan penuh terhadap rakyat dengan memberikan aspirasinya tanpa harus diwakilkan kepada orang lain.
Ø  Demokrasi perwakilan
Pada demokrasi perwakilan, rakyat memilih wakil yang sesuai dengan kriteria dan kemudian aspirassi dari rakyat diperyakan penuh kepada wakil rakyat tersebut.
System demokrasi merupakan system pemerintahan yang paling banyak dipegang oleh Negara-negara dunia. System demokrasi yang berasal dari revolusi bangsa eropa pada abad pertengahan. System demokrasi diangap sebagai system yang paling ideal oleh berbagai pemikir dan ilmuan saat ini. 

D.    Unsur – Unsur Kekuasaan
1.      Rasa takut
Perasaan takut pada seseorang (contohnya penguasa) menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti tadi. Rasa takut merupakan perasaan negative, karena seseorang tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa. Rasa takut juga menyebabkan orang yang bersangkutan meniru tindakan-tindakan orang yang ditakutinya.  Gejala ini dinamakan matched dependent behavior. Rasa takut biasanya berlaku dalam masyarakat yang mempunyai pemerintahan otoriter.

2.      Rasa cinta
Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang pada umumnya positif. orang-orang lain bertindak Sesuai dengan pihak yang berkuasa, untuk menyenangkan semua pihak. Rasa cinta yang efisien dimulai dari pihak penguasa sehingga sistem kekuasaan akan dapat berjalan dengan baik dan teratur.

3.      Kepercayaan
Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang yang lebih atau bersifat asosiatif. Dari kepercayaan yang bersifat pribadi akan berkembang dalam suatu organisasi atau masyarakat secara luas. sehingga Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam suatu kekuasaan. Jika seorang pemimpin menaruh kepercayaan pada bawahanya, maka wajib bagi anak buahnya untuk patuh dan mempunyai sifat terpecaya.  Begitupun bagi pemimpinnya. Jika semua orang dari mulai pemimpin, bawahannya, bahkan masyarakat luas mempunyai sifat kepercayaan maka system kekuasaan bahkan pemerintahan akan berjalan dengan baik.

4.      Pemujaan
Dalam system pemujaan, seseorang atau sekelompok orang yang memegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain. Akibatnya segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-tidaknya diangggap benar.

E.     Cara – Cara Mempertahankan Kekuasaan
Cara-cara mempertahankan kekuasaan yaitu :
1.      Menghilangkan segenapa peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan penguasa. Mengganti dengan peraturan baru yang menguntungkan penguasa.
2.      Mengadakan sistem-sistem kepercayaan (belief-system) yang akan memperkokoh kedudukan penguasa atau golongannya.
3.      Melaksanakan administrasi dan birokrasi yang baik.
4.      Mengadakan konsolidasi horizontal dan vertical.









BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. Adapun Jenis – Jenis Kekuasaan yaitu monarki. Monarki di bagi menjadi 2 bagian yaitu monarki absolut dan monarki konstitusional.


Kamis, 01 Mei 2014

KECELAKAAN SIMPANG RIMBO JAMBI






Terjadi skitar jam 11,diduga mobil truk tronton berasal dari jakarta menuju pekan baru tersebut mengalami rem blong. karena jalan menuju arah mendalo ramai akhirny sopir membanting stir ke arah kota dan menabrak 4 mobil, 1 diantarany rusak parah.
Begitulah kata warga sekitar